Pembuatan Brem Padat Aneka Rasa
Khas Madiun
Brem
padat merupakan makanan tradisional dari hasil pemekatan dan pengeringan cairan
tapai ketan. Bahan baku yang umumnya digunakan dalam pembuatan brem padat
adalah beras ketan putih. Hal ini akan meningkatkan permintaan terhadap ketan
putih, sedangkan persediaan terbatas, padahal kebutuhan serealia semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk. Data produksi beras ketan putih
di Jawa Timur menunjukkan adanya adanya penurunan angka dari 331.900 ton pada
tahun 2000 menjadi 304.664 ton pada tahun 2001. Dengan demikian, perlu dicari
alternatif pembuatan brem padat dengan bahan baku lain, namun kualitas yang
dihasilkan tetap tinggi. Ketan hitam merupakan salah satu bahan baku yang
sangat potensial sebagai bahan pengganti dalam pembuatan brem padat, karena
mempunyai kandungan pati mirip dengan ketan putih. Produk brem padat
selama ini belum mengalami perkembangan yang berarti, baik dari rasa, bentuk
maupun kemasan, sehingga pengembangan produk brem padat dirasakan perlu.
Pengembangan produk brem padat dapat dilakukan dengan membuat brem padat aneka
rasa, apalagi pengembangan produk pangan berbagai rasa saat ini sedang menjadi
trend. Pembuatan brem padat aneka rasa dapat dilakukan dengan menambahkan
flavor buah. Diharapkan brem padat aneka rasa ini dapat memberikan alternatif
pilihan kepada konsumen yang kurang menyukai rasa brem padat yang berasa
sedikit asam dan terasa
alkoholnya
Tujuan
dari penelitian ini adalah mendapatkan kualitas brem padat (fisik, kimia dan
organoleptik) yang baik pada berbagai proporsi air tapai (ketan hitam : ketan
putih), serta berbagai flavor, da8n juga mengetahui perhitungan analisa
finansialnya (Break Event Point dan Payback Period). Manfaat yang ingin
diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai kualitas
produk brem padat dan analisis finansialnya dengan penambahan air tapai ketan
hitam dan penambahan flavor, dan dapat meningkatkan pemanfaatan beras ketan
hitam pada industri pangan. Hipotesa yang diajukan adalah diduga proporsi
air tapai (ketan hitam dan ketan putih) dan penambahan flavor mempengaruhi
kualitas fisik, kimia dan organoleptik dari brem
padat.
Rancangan
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) fakorial dengan 2
faktor. Faktor I (K) adalah proporsi air tapai (ketan hitam : ketan
putih) terdiri dari 3 level yaitu 40%: 60%, 50% : 50%, 60% : 40%. Faktor
II (F) adalah penambahan flavor, yaitu flavor strawberry, leci dan
moka. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa proporsi air tapai
berpengaruh nyata terhadap kadar air, rendemen, daya patah, total asam,
tekstur, dan laju kelarutan, penambahan flavor tidak berpengaruh nyata
dan tidak ada interaksi antar
keduanya..
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik K1F3 (K= 40%:60%, F=Flavor
moka). Perlakuan terbaik ini memiliki kadar air 16,8045 %, total asam 0,7298,
tekstur 0,0074 mm / g dt, laju kelarutan 1,162 mg/dt, daya patah 121,433 N/m
dan rendemen 34,2048 %. Tingkat kesukaan panelis untuk rasa 3,88 (suka), warna
3,76 (suka), tekstur 3,68(suka) dan aroma 3,48
(netral).
Analisis finansial yang dilakukan
terhadap alternatif terabaik menghasilkan harga pokok penjualan Rp. 1.265/
kemasan dan dijual dengan harga Rp. 1.800/ kemasan. BEP dicapai pada
20.735 unit atau Rp. 37.323.341,87 dan PP 2 tahun 3 bulan 4 hari, sehingga
industri brem padat aneka rasa skala rumah tangga layak untuk diusahakan
Sumber :Disini
siiip dah
BalasHapus